Jumat, 16 Desember 2011

SQL (DML, DDL, DCL)

DDL, DML dan DCL di SQL
Referensi By: www.greenSql.com

     DDL

     Data Definition Language (DDL) laporan yang digunakan untuk mendefinisikan struktur database atau skema.

     o CREATE - untuk membuat objek dalam database

     o ALTER - mengubah struktur database

     o DROP - menghapus objek dari database

     o truncate - menghapus semua catatan dari meja.

     o KOMENTAR - menambahkan komentar ke kamus data

     o RENAME - mengganti nama suatu objek

     DML

     Data Manipulasi Language (DML) pernyataan yang digunakan untuk mengelola data dalam obyek skema.

     o SELECT - mengambil data dari database

     o INSERT - data masukkan ke dalam tabel

     o UPDATE - update data yang ada dalam tabel

     o DELETE - menghapus semua catatan dari meja, ruang untuk catatan tetap

     o MERGE - upsert operasi (memasukkan atau memperbarui)

     o PANGGILAN - panggilan subprogram PL / SQL atau Java

     o MENJELASKAN RENCANA - menjelaskan jalur akses ke data

     o LOCK TABLE - concurrency control

     DCL

     Data Control Language (DCL) laporan. Beberapa contoh:

     o GRANT - memberikan hak akses pengguna ke database

     o REVOKE - menarik hak akses diberikan dengan perintah GRANT

Proses Perancangan DBMS

Perancangan Database

.

Proses Perancangan Database

Proses perancangan database terdiri dari 6 tahap:
  • Tahap 1, Pengumpulan data dan analisis
  • Tahap 2, Perancangan database secara konseptual
  • Tahap 3, Pemilihan DBMS
  • Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)
  • Tahap 5, Perancangan database secara fisik
  • Tahap 6, Implementasi Sistem database
Secara khusus proses perancangan berisi 2 aktifitas paralel:
  1. Aktifitas yang melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database,
  2. Aktifitas mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak.
Di lain pihak, kita biasanya menentukan perancangan aplikasi-aplikasi database dengan mengarah kepada konstruksi skema database yang telah ditentukan selama aktifitas yang pertama.
6 tahapan diatas tadi tidak harus diproses berurutan. Pada tahap ke 1 merupakan kumpulan informasi yang berhubungan dengan penggunaan database. Tahap 6 merupakan implementasi database-nya.
Tahap 1 dan 6 kadang-kadang bukan merupakan bagian dari perancangan database. Sedangkan yang merupakan inti dari proses perancangan database adalah pada tahap 2, 4, 5.
  • Tahap 1 – Pengumpulan data dan analisa
    Merupakan suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para user yang ada dan para useryang baru beserta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para user dan aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa.
    Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa:
    1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
    2. Peninjauan dokumentasi yang ada
    3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
    4. Daftar pertanyaan dan wawancara
  • Tahap 2, Perancangan database secara konseptual
    Pada tahap ini akan dihasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data modelseperti ER/EER modelselama tahap ini. Dalam conceptual schema, kita harus merinci aplikasi-aplikasi databaseyang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.Tahap perancangan databasesecara konseptual mempunyai 2 aktifitas pararel:
    1. Perancangan skema konseptual
      Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari tahap 1 dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS-independent model data tingkat tinggi seperti EER (Enhanced Entity Relationship) model.Untuk menghasilkan skema tersebut dapat dihasilkan dengan penggabungan bermacam-macam kebutuhan user dan secara langsung membuat skema database atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap user dan kemudian menggabungkan skema-skema tersebut. Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual adalah DBMS-independent dan langkah selanjutnya adalah memilih DBMS untuk melakukan rancangan tersebut.
    2. Perancangan transaksi
      Menguji aplikasi-aplikasi databasedimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini.Kegunaan tahap ini yang diproses secara paralel bersama tahapp perancangan skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-transaksi database yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database tersebut dilaksanakan.
  • Tahap 3, Pemilihan DBMS
    Pemilihan databaseditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor teknik, ekonomi, dan politik organisasi.Contoh faktor teknik:
    Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical, dan lain-lain), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dan lain-lain.Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :
    1. Struktur data
      Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
    2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
      Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
    3. Tersedianya layanan penjual
      Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem.
  • Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)
    Tahap selanjutnya adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Tahap ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada tahap 2. Pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada tahap 2 ke dalam model data dari model data dari DBMS yang dipilih pada tahap 3.Pemetaan tersebut dapat diproses dalam 2 tingkat:
    1. Pemetaan system-independent
      Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tersebut.
    2. Penyesuain skema ke DBMS yang spesifik
      Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.Hasil dari tahap ini memakai perintah-perintah DDL (Data Definition Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem database. Tetapi 10 dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus menunggu sampai tahap perancangan databasesecara fisik telah lengkap.Tahap ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih. Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan beberapa relational DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.
  • Tahap 5, Perancangan database secara fisik
    Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file databaseuntuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema(pada istilah 3 level arsitektur DBMS).Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan databasesecara fisik :
    1. Response time
      Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
    2. Space utility
      Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-struktur jalur akses.
    3. Transaction throughput
      Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.
  • Tahap 6, Implementasi Sistem database
    Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL(Storage Definition Language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong). Sekarang databasetersebut dimuat (disatukan) dengan datanya.Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database sekarang harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi-transaksi tersebut telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam database, maka tahap perancangan dan implementasi telah selesai, dan kemudian tahap operasional dari sistem database dimulai.

Defenisi dan Element Database

  •  Definisi dan Elemen Database
  •  
    Referensi By : Wordpress.com
Beberapa definisi tentang Database :
1. Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
2. Menurut C.J. Date :
Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.
- Data input adalah data yang masuk dari luar sistem
- Data output adalah data yang dihasilkan sistem
- Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem
3. Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.
4. Menurut S. Attre :
Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.
Jadi SISTEM DATABASE adalah sistem penyimpanan data memakai komputer.
Sifat-sifat database :
• Internal : Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.
• Terbagi/share : Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).
Elemen-elemen database :
A. Tipe :
1. Enterprise = Suatu jenis organisasi, misalnya Bank, Hotel, Universitas dan lain-lain.
2. Entity = File = Obyek pada enterprise berdasarkan data yang disimpan
3. Atribute = Field = Data item = Beberapa hal yang ingin diketahui dari suatu file
4. Record = Satu set field yang merupakan ciri khas dari suatu file
Istilah entity dan atribute biasanya digunakan pada tingkat konsepsual dan logikal, sedangkan file, record dan field pada tingkat internal/fisikal.
Hubungan : Enterprise terdiri dari beberapa entity, entity terdiri dari beberapa record dan record terdiri dari beberapa field.
Enterprise Entity / File Record Atribute/Field
B. Isi / Nilai :
1. Data File : Seluruh isi data pada file
2. Data Record : Satu set isi data pada suatu susunan field dari suatu file
3. Data Value : Isi data masing-masing data elemen.
Sumber-sumber daya suatu organisasi / enterprise :
Ada 5 M Sumber Daya, yaitu :
• Man : Manajemen Personalia (Manusia)
• Machine : Manajemen peralatan (Mesin)
• Material : Manajemen industri (Bahan Baku)
• Money : Manajemen Keuangan (Uang)
• Message : Manajemen Informasi.
DATA Merupakan sumber daya yang paling penting dalam perusahaan, data perlu disimpan dan dimanajemen (rencana, desain, operasi, kontrol dan evaluasi). Proses manajemen dilaksanakan dalam siklus hidup (Life Cycle).
Manajemen data dapat dilakukan secara administrasi manual atau dengan memakai komputer, secara umum Sistem Database adalah sistem penyimpanan data memakai komputer.
4 Komponen DATA PROCESSING yang menggunakan Sistem Database :
1. Perangkat Keras (Hardware) : Penyimpanan Sekunder
2. Perangkat Lunak (Software) : Program Aplikasi, DBMS
3. Data : Database mempunyai sifat internal (integritas dari file-file yang terlibat) dan terbagi / share
4. User : User pembuat program aplikasi, end user (user pemakai data langsung), DBA (Penanggung jawab).
Penanggung jawab sistem database adalah DBA (Database Administratur) ;
1. Syarat menjadi DBA
- Berkeahlian Teknik
- Berkeahlian tentang enterprise
2. DBA yaitu orang/group yang bertanggung jawab pada seluruh pengontrolan database
3. Tanggung jawab DBA :
- Menetapkan isi database
- Menetapkan struktur data pada penyimpanan sekunder dan metode akses
- Melayani kebutuhan user
- Mendefinisikan pengecekan kewenangan penggunaan database oleh user dan menetapkan
prosedur validasi suatu database.
- Menetapkan strategi backup dan recovery
- Memonitor unjuk kerja dan melayani kebutuhan akan perubahan-perubahan kepentingan.
4. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya DBA harus mempunyai beberapa program utility, misalnya :
- Create Routine : Untuk membuat database baru
- Reorganization Routine : Untuk menyusun kembali database (misal : untuk menghapus
tempat-tempat kososng dari record-record yang sudah tidak berlaku)
- Journalizing / Logging Routine : Untuk mencatat semua operasi yang telah dikerjakan,
siapa usernya.
- Recovery Routine : Memperbaiki kerusakan database pada posisi sebelum kerusakan.
- Statistical Analisys Routine : Untuk memonitor hasil-hasil database.
Salah satu alat penting DBA adalah Data Dictionary yaitu segala sesuatu kekurangan tentang elemen-elemen database misal : Data apa saja yang dipakai suatu program aplikasi, data apa yang dibutuhkan untuk suatu laporan dari suatu departemen.
Kedudukan DBA :
Vendor
Database DBA Management
Hardware +
Software Staff
Data
Processing Aplication User
System + operation Development Community
Staff Staff
DBMS (Database Managemen System)
1. Menutut C.J. Date : DBMS adalah merupakan software yang menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan user.
2. Menurut S, Attre : DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
3. Menurut Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi sumber daya data.
Jadi DBMS : Semua peralatan komputer (Hardware+Software+Firmware). DBMS dilengkapi dengan bahasa yang berorientasi pada data (High level data langauage) yang sering disebut juga sebagai bahasa generasi ke 4 (fourth generation language).
Fungsi DBMS : – Definisi data dan hubungannya
– Memanipulasi data
– Keamanan dan integritas data
– Security dan integritas data
– Recovery/perbaikan dan concurency data
– Data dictionary
– Unjuk kerja / performance
Peralatan untuk menetapkan/menentukan pendekatan database disebut DBMS
DBMS merupakan software (dan hardware) yang kusus didesain untuk melindungi dan memanage database.
Dengan menggunakan DBMS, maka dapat :
• Mendefinisikan data dan hubungannya.
• Mendokumentasikan struktur dan definisi data
• Menggambarkan, mengorganisasikan dan menyimpan data untuk akses yang selektif/dipilih dan efisien.
• Hubungan yang sesuai antara user dengan sumber daya data.
• Perlindungan terhadap sumber daya data akan terjamin, dapat diandalkan, konsisten dan benar.
• Memisahkan masalah Logical dan physical sehingga merubah implementasi database secara fisik tidak menghendaki user untuk merubah maksud data (Logical).
• Menentukan pembagian data kepada para user untuk mengakses secara concurent pada sumber daya data.
Contoh DBMS :
1. Database Hierarchy : Pengaksesan data harus mengikuti aturan hierarchy yang sudah didefinisikan terlebih dahulu.
Contoh : IMS-2 (Information Management System) oleh IBM, 1968
2. Data Network : Data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hierarchy.
Contoh : IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinett Software Inc,
1972
3. Data Relational : Data dikelompokkan secara bebas menurut jenisnya lewat proses
normalisasi
Contoh : – INGRES oleh UN of CA & Relational Tech., 1973
– System-R oleh IBM Research, 1975
– ORACLE oleh Relational Software Inc. , 1979
– DBASE II oleh Ashton-Tate, 1981
PENDEKATAN TRADITIONAL VS DATABASE
Mengapa memilih pendekatan database karena pendekatan pemrosesan data sebelum pendekatan database adalah terpusat pada program aplikasi
Pendekatan tradisional, berorientasi pada program aplikasi dan tiap-tiap aplikasi berdiri sendiri-sendiri. contoh : aplikasi produk, aplikasi inventory dsb.
Sehingga terdapat masalah-masalah :
• Data redundancy : Duplikasi data yang sama pada beberapa file.
Redundansi dapat direduksi/dikurangi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali
sehingga akan menyebabkan inconsistency (data tidak konsisten), incosistency dapat dihilangkan dengan cara Propagating Update yaitu melakukan update secara serentak pada field-field yang redundansi.
Contoh : Jika pelanggan pindah alamat dan nomer telponnya maka seharusnya ketiga file yang memuat data tersebut harus diubah/update (contoh File Anggota, File transaksi peminjaman, file Pengembalian), bila salah satu saja dari file yang mengandung data tersebut terlewat diupdate maka terjadilah tidak konsisten tadi. Untuk itu perlu adanya propagating update ketiga file tersebut.
• Data Isolation : Datanya terisolasi bagi user dan untuk melihatnya harus membuka program terlebih dahulu.
• Ketidakmampuannya dalam menjawab kebutuhan/pertanyaan sewaktu-waktu.
• Ketidakmampuan dalan sharing data yaitu elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun serentak dan pada waktu yang sama.
• Biaya pengembangan yang tinggi sehingga tidak responsif terhadap kebutuhan perubahan.
Gambar :
Aplication 1 Aplication 2 Aplication 3
File File File File File File
1-A 1-B 2-A 2-B 3-A 3-B
Pendekatan Database, berarti data bebas dari program aplikasi (Data independent)
- Kemaren : Melakukan Desain
- Hari ini : Dioperasikan
- Yang akan datang : Dikembangkan
Gambar :
Aplication 1 Aplication 2 Aplication 3
Database
Management
System
Database
Keuntungannya :
• Mengurangi data redundancy : Data redundansi dapat direduksi/dikurangi, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (untuk kepentingan keyfield)
• Data integrity : Integritas/kesatuan data dapat dipertahankan, hal ini sebagi akibat dari penghindaran inconsistency dan pengontrolan security.
• Data independent : Kebebasan data contoh . Jika terdapat perubahan struktur file pelanggan maka program tersebut haruslah diubah. Jadi bahwa program yang telah dibuat tidak bebas terhadap database yang ada, apapun yang terjadi pada struktur file, setiapkali hendak melihat data dengan utility List, dll. ini berarti perintah-perintah dalam paket DBMS bebas terhadap database.
• Data security : Kontrol sekuriti dapat dilakukan. DBA dapat mengatur kewenganan penggunaan database (update, retrieve, delete)
• Data consistency : Inconsistency dapat dihilangkan
• Mudah dalam penggunaan datanya
• Membutuhkan sedikit memory untuk penyimpanan data.
Kerugiannya :
Mahal (teknologi DBMS, Operation, Conversion, Planning, Risk)
ARSITEKTUR DATABASE
ARCHITECTURE DATABASE, tiga tahapan dalam sistem database :
External Level
(Individual User Views)
Conceptual Level
(Community User Views)
Internal Level
(Storage Views)
Keterangan :
1. External Level : Setiap user mempunyai bahasa dalam penyelesaiannya
– Bahasa pemrograman : pembuat program aplikasi
– Bahasa Query ex. formulir, menu : Pemakai data langsung
2. Conceptual Level : Pandangan secara menyeluruh
3. Internal Level : Bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpan sekunder
Contoh :
External (PL/I)
DCL 1 EMPP,
2 EMP# CHAR (6),
2 SAL FIXED BIN (31); External (COBOL)
01 EMPC.
02 EMPNO PIC X(6)
02 DEPTNO PIC X(4)
Conceptual
EMPLOYEE
EMPLOYEE_NUMBER CHARACTER (6)
DEPARTEMENT_NUMBER CHARACTER (4)
SALARY NUMERIK (5)
Internal
STORED_EMP LENGTH = 18
PREFIX TYPE = BYTE (6) , OFFSET = 0
EMP# TYPE = BYTE (6) , OFFSET = 6 , INDEX = EMPX
DEPT# TYPE = BYTE (4) , OFFSET = 12
PAY TYPE = REALWORD , OFFSET = 16
DETAIL SYSTEM ARCHITECTURE DATABASE
User A1 User A2 User B1 User B2 User B3
Host +DSL Host +DSL Host + DSL Host + DSL Host + DSL
External
Shema External View A External View B
External/conceptual mapping A Mapping B
DBA
DBMS
Conceptual Conceptual View
Schema
conceptual/internal mapping
Storage structure
Definition Storage Database
(Internal Schema) (Internal View)
User Interface
TIGA MODEL DESAIN DATABASE :
1. Conceptual model : Merupakan pengumpulan / integrasi seluruh kebutuhan atribut dari para user / aplikasi menjadi satu pandangan organisasi
2. Logical model : Dari model conceptual yang terbentuk dapat dipilih salah satu model data dasar logikal : hirarki, network atau relational. Kemudian dibagikan kepada para user yang berwenang
3. Physical model : Bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpanan sekunder, yang perlu dipertimbangkan mengenai metode akses (menyimpan / stored dan mengambil / retrieval) dan teknik pengindeksan untuk retrieval (pencarian lebih cepat).
Gambar :
Model External Model External Model External
Aplikasi 1 Aplikasi 2 Aplikasi 3
Kebutuhan konsepsual
Aplikasi 1
Kebutuhan konsepsual
Aplikasi 2 Model Model
Konsepsual Logikal Model
Internal
Kebutuhan konsepsual
Aplikasi 3
Kebutuhan konsepsual Mapping Mapping
Aplikasi 4
Keterangan :
Model Konsepsual adalah permodelan data yang merupakan awal dari kegiatan mendesain database.
Setiap aplikasi mengharapkan suatu kumpulan atribute. Model konsepsual merupakan pengumpulan / integrasi seluruh kebutuhan atribute dari para user / aplikasi menjadi satu pandangan organisasi. Dengan proses normalisasi seluruh atribut-atribut tersebut dikelompokkan sesuai dengan himpunannya.
Model logikal : Dari model konsepsual yang dibentuk dari proses normalisasi diatas dapat dipilih salah satu model data dasar logikal : hierarchy, Network atau Relational.
Setelah model data dasar logikalnya ditentukan dapat dipilih salah satu DBMS yang ada dipasaran.
Contoh DBMS :
- Hirarchy : IMS-2
- Network : IDMS
- Relational : System-R, Inggres, Oracle, DBase-2
Model data logikal yang dibuat berdasarkan suatu DBMS tersebut menentukan bagaimana data diberikan pada user / aplikasi. Masing-masing user / aplikasi menerima sejumlah atribut untuk keperluannya. Kumpulan atribut yang diterima oleh user / aplikasi tersebut dinamakan Sub skema atau sub model.
Setelah dipilih salah satu model data logikal, model konsepsual dipertakan (mapping) ke model data logikal.
Model Fisikal : Menggambarkan bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpan sekunder.
Pertimbangan-pertimbangan yang perlu dipikirkan antara lain : Metode akses dan teknik pengindeksan.
Dengan Low Level Data Language (LLDL : Basic, fortran, cobol pascal dll.) dapat membentuk suatu model data fisikal tertentu untuk melayani kebutuhan model data logikal. Kelemahan LLDL adalah tidak mempunyai Query language.
Ad. 1. Membuat model data Konsepsual dan Proses Normalisasi
- Data diasumsikan mempunyai model relational
- Langkah-langkah yang dikerjakan :
1. Mengumpulkan dan menganalisa data.
Data dikumpulkan dari :
– Data yang telah ada (Existing Data) :
contoh : Formulir-formulir, rekening, laporan, file data yang telah ada dan program
– Data yang akan datang (Future Data).
2. Proses normalisai : Yaitu proses untuk mengelompokkan atribut pada tabel-tabel
yang telah menggambarkan entity-entity dan hubungan-
hubungannya satu sama lain.
3. Gambaran secara grafis : Menggambarkan hubungan entity-entity yang didapat dari proses Normalisasi. Dan melengkapi gambar entity-entity yang ada dengan Atribute-atribute dan kunci-kuncinya.
CONTOH DATA BASE
Contoh pemakaian aplikasi database :
- Transaksi pembelian dari Mall/Supermarket
- Transaksi pembelian atas pemakaian kartu kredit
- Tempat penampungan data pesanan bagi agen travel
- Mengolah data asuransi
- Penggunaan Internet
- Pelajaran di Kampus
Pra Database
File Based System
- Kumpulan dari program aplikasi yang memberikan bagi pengguna akhir berupa laporan
- Masing-masing program menerjemahkan dan memanajemen data sendiri-sendiri
File Based Processing
Database Application
Maksudnya ketika sales mengentry, data yang dimasukan akan dip roses dan dimasukan kedalam sebuah database khusus sales. Didalam database sales terdapat bermacam data, misalnya BarangKhususSewa memiliki (noBarang, namaBarang,type,idPemilik) PemilikUtama (idPemilik, namePemilik, alamat, telPemilik) PenyewaBarang (idPenyewa, namaPenyewa, alamat). Ketiga data tersebut merupakan keterkaitan satu sama lain, tetapi hanya dikenali oleh bagian sales.
Limitations of File-Based Approach
- Membatasi dan Mengasingkan data, artinya data di pelihara dengan sendiri-sendiri dan data 1 sama lain mestinya dapat berhubungan tetapi dikotak-kotakan sehingga data tidak mengenal 1 sama lain.
- Duplikasi data, data yang sama masing-masing diterjemahkan oleh program yang berbeda-beda. Membuang kapasitas daya tampung serta format file yang berbeda.
- Ketergantungan data, struktur file digambarkan didalam kode program. Maksudnya data tersebut bersifat kaku, ketika coding menuliskan data berjumlah ‘4’ jumlah data di filebase pun berjumlah ‘4’.
- Ketidakcocokan format file, penulisan file berbeda bahasa, dan tentunya tidak dapat diakses 1 sama lain.
- Penetapan Query pada program aplikasi, maksudn ya program ditulis untuk fungsi-fungsi ertentu sana, Jika dibutuhkan data baru maka perlu adanya sebuah program baru juga.
Database
Kenapa diperlukan database?
Data dapat diterjemahkan kedalam sebuah aplikasi program, dibandingkan terpisah atau diolah masing-masing. Kontrol akses luas dan manipulasi pada data dapat dilakukan oleh sebuah aplikasi program. Hasilnya berupa DBMS (database management system).
- Koleksi data dapat diakses bersama secara logika data pun berhubungan 1 sama lainnya, dan sengaja dirancang khusus untuk informasi yang dibutuhkan sebuah perusahaan.
- Pemetaan data disediakan bebas untuk di olah satu sama lain di sebuah database.
- Secara logika data merupakan kesatuan, memiliki atribut yang lengkap dan saling berhubungan dari suatu organisasi/ data perusahaan.
Database Management System (DBMS)
Suatu sistem perangkat lunak untuk mendeskripsikan/ memperlihatkan, membuat, memelihara database dan memberikan control siapa saja yang dapat mengakses database tersebut.
DBMS
Berbeda sekali bukan dengan File base? Database yang dikelola dengan DBMS terlihat lebih terintegrasi oleh sistem. Artinya, ketika Sales membutuhkan BarangKhususSewa (noBarang, namaBarang,type,idPemilik) PemilikUtama (idPemilik, namePemilik, alamat, telPemilik) PenyewaBarang (idPenyewa, namaPenyewa, alamat) data tersebut dapat pula di monitoring/ diakses oleh Contracts. Keuntungannya kapasitas media penyimpanan tidak terbuang, karena sang Contracts tidak perlu lagi membuat ketiga sumber data tersebut (tinggal sorot ke database saja).
Pendekatan Database (Database Approach)
Data Definition language (DDL), mendefinisikan bahasa yang digunakan memberi izin atas jenis data, struktur data dan batasan-batasan atas siapa saja yang akses ke data. Semua spesifikasi tentang data tersimpan dalam sebuah database. Contoh coding : Create, Delete, Rename Data Manipulation Language(DML), fasilitas umum enquiri (query language) dari data. Contoh code : insert, update, delete, merge Kontrol akses ke database, system security, kesatuan atas system, kontrol sistem perbaikan, konrol sistem hak akses, dan concurrency. Contoh Contoh code : Grant, dan Provoke A view mechanism, maksudnya data yang ada akurat dan banyak pihak yang ingin menggunakan atau cocok untuk semua bagian dari suatu organisasi yang membutuhkan. Contoh code : Select Perbolehkanlan setiap user untuk memiliki dan melihat dari database, yang utama adalah perlihatkan sub bagian dari database tersebut.
Manfaat nya adalah :
~mengurangi kompleksitas
~bertambahnya keamanan
~menyediakan tampilan dan mekanisme database yang berbeda dari yang biasanya.
~meskipun database diubah, database dasar/basic tetap konsisten, sesuai dengan struktur.
Lalu peran apa saja yang ada di lingkungan database?
~ Data Administrator (DA)
~ Database Administrator (DBA)
~ Database Designers (Logical and Physical)
~ Application Programmers
~ End Users (naive and sophisticated)
Siapa bilang sistem database tidak punya sejarah?
Generasi pertama, menggunakan hirarki dan network Generasi kedua, menggunakan metode relasional Generasi ketiga, menggunakan objek relasional dan objek orientied.
Keuntungan DBMS :
- Mengurangi duplikasi data
- Data yang dimiliki konsisten
- Banyak informasi dari data yang sama
- Berbagi data
- Mengembangkan data yang sudah terintegrasi
- Bertambahnya keamanan data
- Sesuai dengan standartisasi
- Skala ekonomi, Akurat, tepat waktu, dan relevan dibandngkan dengan membuang-buang biaya.
- Menyeimbangi dengan permasalahan kebutuhan.
- Data yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Produktifitas
- Pemeliharaan data dapat dilakukan dengan bebas
- Backup, dan Pengembalian data yang rusak dapat dilakukan
Kekurangannya :
- Kapasitas daya tampung, apabila data sudah sangat besar sekali.
- Biaya DBMS
- Biaya hardware
- Dampak dari kesalahan cara kerja
SIKLUS HIDUP DATABASE
Physical
Creation
2
Design Conversion
1 3
For New
Aplication
Growth
change & Integration
maintenace 4
6
Operation
5
1. Design Phase : Merencanakan model data yang akan dipakai
2. Phisical Creation Phase : Pembentukan phisik yaitu data mulai dibentuk atau disimpan pada penyimpanan sekunder
3. Conversion phase : Konversi dari database yang lama atau yang sudah ada ke database yang baru
4. Integration phase : Integrasi aplikasi yang sudah ada dan yang baru ke database yag baru
5. Operation phase : Pengoperasian database yang baru, contoh : manipulasi, concurency, backup data
6. Growth, change and maintenance : Adaptasi terhadap perubahan lingkungan organisasi.
Fase 3 dan 4 diperlukan apabila suatu organisasi sebelumnya telah memiliki database. Apabila database yang didesain merupakan pertama dalam organisasi maka fase 3 dan 4 tidak dilakukan.
The Stages Theory Richard Nolan
1. Initiation (Permulaan)
- Komputer mulai dipakai
- Pengolahan data terpusat pada Data Processing
- User menyerahkan masalah pada Dep. DP, user tidak dilibatkan lebih jauh.
- Aplikasi-aplikasi minta dikomputerkan dan masing-masing berdiri sendiri.
2. Contagion (Penularan)
- Manager mulai antusias dan minta macam-macam pemecahan aplikasi
- Biaya pemakaian komputer tidak terkontrol dan merupakan biaya over head.
- H/W dan staf DP bertambah dengan cepat.
- Pengendalian DP lemah, aplikasi-aplikasi tidak terpadu.
3. Control
- Dipertimbangkan biaya manual dan komputer
- Perencanaan dan keterpaduan aplikasi mulai dipikirkan
- Pelayanan informasi untuk manajer menengah ditingkatkan dibanding level operasional yang sudah
dikerjakan dulu.
4. Integration
- Pemakaian teknologi baru, database dan desain sistem yang terstruktur
- User dibutuhkan dalam membuat S/I
- Komputer dirasa sebagai milik seluruh organisasi.
5. Data Administration
- Teknologi database dominan
- Muncul fungsi baru (administrasi data) yaitu merencanakan kebutuhan dan pembagian data pada para
user.
- User merasa sebagai pemilik data, I/S terpadu berfungsi membagi data yang berkepentingan.
6. Maturity
- Komputer terpadu dengan proses manajerial
- Data merupakan penunjang perencanaan strategi
- Aplikasi-aplikasi mencerminkan aliran informasi.
Ad. 1 Design phase
Merenacanakan model data yang akan dipakai : ada 3 tingkatan yaitu conceptual model, logical model, physical model.
Ad. 2 Struktur fisik database
METODA AKSES berarti cara retrieving, uodating, adding, inserting dan deleting.
mula-mula melakukan pembentukan fisik, dengan DDL mendefinisikan dan membentuk (create) file-file database.
keterangan metode akses :
Yaitu untuk menyimpan (stored) dan mengambil (retrieval) dari penyimpanan sekunder
Metoda akses pada DBMS :
1. Metoda akses model internal yaitu Data disimpan secara fisik
- Physical Sequential : Akses urut secara fisik (file sequential)
- Indexed Sequential (ISAM): Akses lewat index untuk file sequential
- Direct : Akses langsung pada alamat record (file random)
- Indexed Random : Akses lewat index untuk file random
- Hashing : Akses langsung dengan memproses lebih dahulu alamat recordnya
- Inverted : Akses lewat macam-macam index (bolak-balik).
2. Metode akses model external yaitu metode akses yang berdasarkan gambaran hubungan logical menggunkan istilah-istilah HLDL dari DBMS.
Macam-macam :
• VSAM (Virtual Storage Access Methode)
yaitu membuat file data dengan indeks pada suatu kunci record / alamat record memakai struktur B-Tree
• OSAM (Overflow Sequential Access Methode)
yaitu membuat file data dengan struktur link-list
• HSAM (Hirarchical Sequential Access Methode)
Yaitu data disimpan urut seperti pada pita sesuai dengan urutan hirarkinya
• HISAM (Hirarchical Indexed Sequential Access Methode)
Akses index pada segmen akar/root, akses sequential pada segmen cabang
• HDAM (Hirarchical Indexed Dirrect Access Methode)
Yaitu akses hashing pada segmen akar, akses direct ke segmen cabang
• HIDAM (Hirarchical Indexed Dirrect Access Methode)
Yaitu akses index pada segemen akar, akses direct ke segmen cabang
Ad. 3. Konversi
Konversi adalah pengubahan data dari sistem database lama ke sistem database baru.
Masalah-masalah yang dihadapi adalah :
- Format file yang berbeda
- Model database yang berbeda
Konversi ini adalah pekerjaan besar yang dilakukan berangsur-angsur dan membutuhkan waktu cukup lama.
Ad. 4. Integration
Integrasi adalah penyatuan dari program-program aplikasi untuk database yang baru.
Ad. 5. Operasi Database
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Entry dan update
Langkah pertama pengoperasian pada database adalah entry dan menyimpan data. Bila ada kesalahan atau perubahan dari data tersebut, maka data yang telah tersimpan tersebut dapat diperbaiki.
Ada 2 cara entry dan update :
a. Entry / update by individual record : Seluruh data item dari formulir data entry / update disimpan / diambil dan disimpan kembali pada 1 record dalam 1 file.
b. Entry / update by transaction : data item dari formulir transaksi dapat diambil / disimpan dari pada beberapa record dari beberapa file. Data-data item formulir transaski tidak disimpan pada 1 record, selain pada file utamanya (master file), transaski dapat disimpan pada suatu file transaksi.
2. Backup dan recovery
Sekali database diimplementasikan, salah satu fungsi yang harus dipelihara adalah tersedianya data setiap saat untuk para user.
Backup adalah pekerjaan menduplikasikan record-record database atau menyimpan perubahan-perubahan pada database.
Recovery adalah proses untuk memperbaiki kembali database dari kerusakan yang dialaminya. kerusakan ini umumnya adalah kerusakan fisik pada penyimpanan sekunder.
Ada 3 macam cara backup :
a. Dump : Menduplikat seluruh record database yang dioperasikan pada database backup
b. Transaction Log : Menyimpan transaksi-transaksi yang merubah database.
c. Image Log : Menyimpan record-record database sesudah / sebelum perubahan pada database.
Ada 6 cara recovery :
a. Dual recording
b. Periodic dump
c. Periodic dump dan transaction log
d. Periodic dump dan logging after image
e. Periodic dump dan logging before image dan transaction log
f. Residual dump.
3. Reorganization
Dalam sistem database pada suatu saat dapat diadakan pembersihan database terhadap record-record yang tidak digunakan secara aktif lagi. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat akses pada database yang terganggu dengan banyaknya record-record yang tidak / jarang digunakan itu, record-record yang tidak aktif tersebut dapat dipindahkan dan disimpan dalam suatu file. Proses pembersihan record-record tidak aktif itu dinamakan reorganization, metode reorganization ini tergantung dari model database yang dipilih.
4. Restructuring
Pada suatu lingkungan yang dinamis setelah suatu periode berjalan pasti dirasakan kebutuhan perubahan, contoh :
- Penambahan/penghapusan suatu data elemen, perubahan ukuran/size suatu data elemen, pertukaran data elemen antar file tersebut.
- Perubahan metode akses.
- Proses perubahan model internal dan sekaligus logikal.
5. Monitoring, performance and tuning
- Evaluasi secara periodik terhadap unjuk kerja sistem database, dapat pada ketepatan data atau kelambatan unjuk kerja.
- Kekurangan-kekurangan ini hendaknya diperbaiki dan dilaraskan/tuning.
6. Security
Sekurity data sangat penting dalam sistem database, artinya mengontrol pengaksesan data dalam database terhadap orang-orang yang tidak berwenang, sehingga mencegah :
- Penyingkapan rahasia.
- Perubahan data.
- Perusakan / penghapusan data.
Ada 3 kelompok yang berhubungan dengan Database :
a. USER : User adalah pemilik data, user sesuai dengan departemennya hanya berwenang untuk sekumpulan data tertentu, kontrol pengaksesan data oleh user ini dapat dilakukan dengan memakai PASSWORD. Password ini mempunyai 2 fungsi :
- Memberi identifikasi seorang user
- Memberi kewenangan (authorized) dan hak (privilege)
Macam-macam hak pada sistem database adalah :
1. Hak retrieval : Mencari dan melaporkan
2. Hak Update pada record meliputi :
- Append (Menambah)
- Insert (Menyisipi)
- Modifikasi (Merubah)
- Delete (Menghapus)
3. Hak Definition File meliputi :
- Create (Mendefinisikan file baru)
- Revision (Merevisi definisi yang ada)
- Delete (Menghapus seluruh file)
- Memberi indeks
4. Hak GRANT (memberi) hak pada user.
Hak definition dan Grant hanya dimiliki oleh DBA.
Pembuatan Password harus mengingat hal-hal :
1. Mudah diingat
2. Sulit ditebak
3. Cukup sering diubah
4. Kerahasiaannya terlindungi.
b. Programer : Ada 2 macam programer
- Aplication Programer : Programer yang membuat program-program aplikasi
– System programer : Programer yang membuat program-program sistem yang memadukan dan mengontrol program-program aplikasi. misal : membuat menu untuk masing-masing user, membuat log transaction pemakaian program dan database dari para User dan sebagainya, dan harus mentaati prosedur password.
c. Operation staff : Sering kerusakan data disebabkan operator yang kurang terlatih atau petunjuk yang kurang memadai atau sulit dipahami. Operator yang berhubungan dengan database adalah operator program aplikasi.
Pengamanan data baginya antara lain berupa :
- Validasi yang cukup pada data entry
- Pengecekan jumlah counter dengan formulir data
- Operator database (staff DBA)
- Pada saat backup, data harus mendapat perhatian.
Desain Steps Of database Project
Langkah-langkah fase desain dengan 3 model database :
Review and
Evaluation
V
Identifying the A. Building a conceptual
vital entities for Defining model
the enterprise the entities Building B. Building a logical
+ and the a data model
Identifying potensial relationship Dictionary C. Building a physical
aplication for the model
database II III
IV
I
Keterangan :
1. Mengidentifikasikan entity-entity vital dalam enterprise dan identifikasi aplikasi potensial untuk database
2. mengidentifikasi entity dan hubungan (relationship ) pada model data
Hubungan (relationship) dapat terjadi dari :
- Hubungan antar himpunan (entity)
- Hubungan antar atribut pada 1 himpunan (entity)
- Hubungan antar atribut pada beberapa himpunan (entity)
Ada 3 macam hubungan :
- One – To – One : Contoh Pasien – Rekening
- One – To – Many : Contoh Kamar – Pasien
- Many – To – Many: Contoh Pasien – Dokter
3. Membuat data dictionary
- Membuat model data konsepsual
- Membuat model data logikal
- Membuat model data fisikal
4. Review dan evaluasi
CENTRALIZED VS DISTRIBUTED DATABASE SYSTEM
Centralized Database system adalah database yang dikontrol secara terpusat.
Keuntungan :
• Redundansi dapat dikurangi :
Redundansi yaitu duplikasi field yang sama pada beberapa file. Redundansi dapat direduksi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (misal untuk kepentingan field kunci)
• Inconcistency dapat dihilangkan:
Pada field-field yang mempunyai redundancy harus diingat bila diadakan update seluruh field yang redundadnsi tersebut harus serentak diupdate (propagating update).
• Memudahkan shared data :
Database terpusat adalah milik umum sehingga dapat dibagikan antar aplikasi. Aplikasi baru dapat dibuat dengan memakai database yang telah ada.
• Data dapat distandarkan dengan data dictionary : Dengan keadaan telah distandarkan dimungkinkan pertukaran data antar sistem.
• Kontrol security dapat dilakukan :
DBA dapat mengatur kewengan penggunaan database (update, retrieve, delete dan sebagainya).
• integritas dapat dipertahankan
Hal ini adalah sebagai akibat dari penghindaran non konsistensi dan pengontrolan sekuriti.
• Pertentangan kebutuhan antar user dapat diatasi :
Database dibangun dengan prioritas kepentingan seluruh enterprise.
Kekurangan :
• Data terpusat berarti data adalah milik umum, hal ini menyebabkan rasa memiliki dan tanggung jawab pada data dari masing-masing user menjadi berkurang
• Kemampuan pembagian data menyebabkan terjadinya pelanggaran wewenang dan sekuriti data
• Kedua hal diatas dapat diatasi dengan tambahan suatu sistem sekuriti dan hal ini berarti penambahan biaya pada sistem.

Pengertian Data dan Sistem Informasi

Sumber Referensi By : Tito0809's
 
INFORMASI
Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan suatu informasi, untuk itu pendefenisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya pengembangan sistem yang akan dirancang. Defenisi umum untuk informasi dalam sistem informasi menurut  Jogiyanto H.M (1990; 11) :“Informasi adalah data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.
Menurut RobertG.Murdik (1973; 12) :“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaan dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.
Jadi Informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang..
Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :
  1. Benar atau salah, Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak bila penerimaan informasi yang salah dipercayai mengakibatkan sama seperti benar.
  2. Baru, Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
  3. Tambahan, Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang talah ada.
  4. Korektif, Informasi dapat menjadi suatu korektif atas informasi yang salah.
  5. Penegas, Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, ini berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atau kebenaran informasi tersebut.
Informasi dapat dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
  • Informasi harus akurat dan jelas, Yaitu informasi yang tidak mengandung keraguan-keraguan, sama maksudnya yang disampaikan dengan yang menerima, bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, harus menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.
  • Up to date (Tepat waktu), Yaitu informasi tersebut datang ke penerima tidak terlambat karena informasi yang tidak tepat waktu sudah tidak mempinyai nilai.
  • Informasi harus relevan, Yaitu informasi itu diterima bagi orang yang membutuhkan atau bermanfaat bagi yang menerimanya.

Metode pengumpulan data / Informasi :
1.  Pengamatan langsung
2.  Wawancara
3.  Perkiraan koserponden
4.  Daftar pertanyaan

Kualitas informasi;
Tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
  • Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
  • Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
  • Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

DATA
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.
Sistem
Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Sistem menurut para ahli
L. James Havery
Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
John Mc. Manama
Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
C.W. Churchman
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
J.C. Hinggins
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Syarat -syarat sistem :
  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan
  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
  3. Adanya hubungan diantara elemen system
  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen system
  5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen Klasifikasi sistem
Sistem Informasi
  • Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen dari informasi yang saling terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud adalah komponen input, model, output, teknologi, basis data (data base), kontrol atau komponen pengendali.
  • Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan qq
  • Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
  • Sistem Informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi.
  • Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
  • Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang salaing berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)
  • Sistem informasi adalah sistem yang saling berhubungan dan terintegrasi satu dengan yang lain dan bekerja sesuai dengan fungsinya untuk mengatur masalah yang ada.
  • Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.

UML (Unified Modelling Language)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).
Sejarah UML
Sejarah UML sendiri cukup panjang. Tahun 1950-an saat keterbatasan hardware, media penyimpanan dan software pemrograman, muncul metode perancangan sistem yang berbasis proses. Muncul diagram-diagram terkenal seperti Data Flow Diagram (DFD). Inti dari diagram ini adalah entitas apa dan melakukan proses apa dengan metode yang sangat terkenal SDLC: System Development Life Cycle. Tahun 1976, Chen menemukan Entity Relationship Diagram (ERD) yang berguna dalam memodelkan database dari suatu proses. Dimulailah era metode perancangan sistem berbasis DATA. Muncul istilah terkenal: Relational Database Management System (RDBMS). Metode perancangan ini berusaha menutupi kelemahan metode perancangan berbasis proses. Perlu diketahui bahwa proses sangat cepat berubah dibandingkan data.
Sampai era tahun 1990, Tahun 90-an, diiringi membanjirnya software berorientasi object, bahkan hingga ke database seperti Oracle, SQL Server, dan lain-lain sudah menganut OR-DMBS (Object Relational – DBMS).  Seperti kita ketahui puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch [1], metodologi coad [2], metodologi OOSE [3], metodologi OMT [4], metodologi shlaer-mellor [5], metodologi wirfs-brock [6], dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group. Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan saat ini versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan Maret 2003. Booch, Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun 1999. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek. Hingga saat ini UML sudah versi 2.2.
Konsep Dasar UML
Untuk menguasai UML, sebenarnya cukup dua hal yang harus kita perhatikan, yaitu menguasai pembuatan diagram UML dan menguasai langkah-langkah dalam analisa dan pengembangan dengan UML.
Komponen penyusun utama dari UML adalah things dan relationships; yang dikombinasikan dengan cara berbeda-beda dengan mengikuti aturan yang berbeda pula untuk menghasilkan tipe diagram yang berbeda. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut:
  1. use case diagram
  2. class diagram
  3. statechart diagram
  4. activity diagram
  5. sequence diagram
  6. collaboration diagram
  7. component diagram
  8. deployment diagram